Kamis, 02 Mei 2013

pengertian fertilisasi dan kehamilan



FERTILISASI DAN KEHAMILAN
A.      OVUM DAN SPERMATOZOA
a)      Ovum
Saat ovulasi, sel telur(ovum) yang termasuk dilepaskan dari ovarium, berjalan melalui infundibulum tuba, kemudian sampai di ampula tuba(disinilah biasanya terjadi fertilisasai). Dan biasanya dibuahi 12 jam setelah ovulasi , bila tidak dibuahi dalam 24 jam akan mati
b)      Spermatosoa
-          Saat inkoitus ,kurang kebih 3 – 5 cc semen /300-500 juta sperma ditumbuhkan ke forniks posterior,kemudian masuk ke kanalis servikalis, kurang lebih 1 jam kemudian sampai ampula tuba(bertemu dg ovarium); tapi hanya beberapa ratus saja yang sampi ampula( sebagian besar mati akibat keasaman vagina lainnya mati dalm perjalanan
-          Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai 4 hari

-          Untuk dapat membuahi, seperma mengalami kepasitasi yang terjadi dicavumdi  pelindung di sekitar akrosom à reaksi akrosomik à pelepasan ensim ensim antara lain CPE dan hialurinidase


B.      FERTILISASI dalam kehamilan
1.       Penembusan koraona radiata
-          Dari 300 – 500 juta sperma yang ditumpahkan ,hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan
-          Dan (umumnya) hanya 1 sperma yang daoat menembus korona radiata (dengan bantuan CPE) dan membuahi ovum, sedangkan sperma yang lainnya di duga membantu.
2.       Penembusan zona pellusida
-          Zona pellllusida adalah perisai glikoprotein di sekeliling oosit yang mempermudah dan mempertahankan peningkatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom
-          Hanya spermatozoa yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati korona radiata dan selanjutnya mengalami reaksi akrosom( diinduksi oleh protein zona  pada puncak rekasi terjadi pelepasan akrosin dan tripsin yang embantu menembus zona pellusida sehingga dapt bertemu dengan membran plasma oosit
-          Ketika kepeal spermatozoa menyentuh permuakaan oosit,permeabilitas zona pellusida bberubahàpelepasan enzim lisosom dari granula korteks pelapisan membran plasma aà reksi zonaàmenghambat penetrasi spermatozoa lain
3.       Penyatuan oosit dan membran sel sperma
-          Segera setelah spermatozoa menyentuh membran sel oosit, kedua salput plasma menyatu( penyatuan selaput oosit dg slaput yang meliputi bagian belakang kepala seperma)

Setelah oosit dan spermatozoa terjadi, 3 pristiwa             :
1.       Rekasi kortikel dan zona
-          Oosit tak dapt ditembus oleh sperma lain
-          Zona pellusida mengubag struktur dan komposisinya untuk mencegah penghambatan dan penetrasi sperma sehingga pollispermia dapat dicegah
2.       Oosit melanjutkan melepas II
Oosit dapat menghasilkan 2 sel anak
-          Sel oosit definitif
-          Badan kutub kedua( sel yang hampir tidak mendapat sitoplasma)
3.       Aktivitas metabolok diduga untuk mengulangi kembali pristiwa permulaan selular dan molekuler
Hasil fertilisasi:
-          Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid(2n)
-          Penurunan/pewarisan sifat – sifat spesies
-          Penentuan jenis klamin
-          Permulaan pembelahan – segmentasi ( cleavage)

C.      NIDASI
-          Sel telur  yang telah dibuahi (ZIGOT) akan membelah diri membentuk BLASTOMER (bola padat terdiri atas sel – sel anakan yang lebih kecil
-          Pada hari ke 3 bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga
-          Dua struktur penting dalam blastula adalah:
1.       Lapisan luar yang akan menjaga plasenta
2.       Embriolast yang akan menjadi janin
-          Pada haari ke 4 blastula masuk dalam ke endometrium pada hari ke 10 seluruh blastula sudah terbenam dalam endometrium dan dengan nidasi selasai
D.      PLASENTA
-          Selaput janin terdiri atas       : khorion, amnion, yolk sac adn alantotis. Bagian koriaon diaman villi tetap berkembang kelak akan berkembang menjadi plasenta
-          Plasenta, selain terdir atas komponen janin , juga terdiri atas komponen maternal yaitu desudua. Desudua adalah bbagian dari straum fungsioanal endometriaum yang menrggalami  perubahan- perubahan tertentu selama kehamilan . desudua.inialaj yang melpaskan bersamaan dengan proses persalianan.
-          Dikenal 3 daerah desudua :
1.       Desudua basalis
2.       Desudua kapsularis
3.       Desudua parietalsi
-          Minggi ke  8 selurauh kantong khorion telah ditumbuhi villi khoriales. Dengan makin besarnya kantong iniàmendesak vili di seberang janinà degenerasià khorior halus
-          Sebaliknya ,vili dipihak desuduan basalsis tumbuh dan berkembang dengna cepat à khorior frondosumà plasenta pers fetalis. Dengan makin berkembangnya  plasentaàdesudua basalis tererosià terbentuk sekat plassenta yang membagiplasenta p[ers fetalis menjadi kurang lebih 15 – 30 lobulu dan tiap kotiledon berisi villis utama dengan beberapa villus cabang
-          Selaput khorior – amnion bersati dengan sesudua kapsularis, kemudian bersatu pula dengan desudua parietalis . pada saat persalinan , ia menjadi keluar OUI dan di kenal dengan nama selaput ketuban.
-          Palsenta melekat ke endometrium melalui bangunan cytotrophoblastic shell dan anchoring villi. Pada minggu ke 2 terbentul villi primer
-          Pada hari ke 15, villi primer mulai bercabang- cabang dan terbentuknya inti mesenkim di tengah disebut dengan cilli sekunder
-          Slaput palsenta/ sawar darah plasenta merupakan lapaisan memisahkan darag maternala dengan darah fetal, hanya molekul – molekul tertentu saja yang benar  - benar tidak dapat melaluinya, sampai umur 20 minggu , barrier plasenta terdiri atas:
1.       Sinsitiotroflblast
2.       Siotrofloboblas
3.       Jaringan ikat dalam core
4.       Endotel kapiler janin
-          Fungai utama plasenta
1.       Alat metanolisme
2.       Alat transportasi zat
3.       Alat sekresi( hormon dan ensim)
-           
E.       CAIRAN AMNION
-          Rongga amnion mulai terbentuk pada hari ke 10 setelah pembuahan. Air ketuaban adalah cairan yang mengisi rongga amnion. Asal cairan ketuban belum diketahi dg pasti,kemungkinan dari amnion, khorior,plasenta: 98% air, sisa garam organik dan anorganik
-          Volume cairan ketuban normal saat aterm 1500 – 2000 mL perputaran cairan ketuban  kurang lebih 500 mL/jam
TM II janin mulai kencing, menghirup dfan menelan cairan ketuban dan mempengaruhi volume air ketuban
-          Faktor yang menambah cairan ketuban         : urine janin transudat dari selaput otak pada aensefalus dan spina bifida. Faktor yang mengurangi cairan ketuban : di telan janin , absorbso usus, inspirasi paru.

Volume air ketuban:
12 minggu : kurang lebih 15 mili liter
20 ming        : 350 – 400 mL
36 – 38          : 1000 mL
42 mgg         : 500 mL

Fungsi cairan ketuban           :
-          Agar janin jdapt bergerak dengan bebas
-          Menjaga temperatur
-          Mencegah trauma langsung
-          Mencegah perlengketan janin dengan selaput ketuban
-          Pada persalinan ikut membantu dilatasi serviks
Kelainan volumeair ketuban
-          Hydramnion/polyhidramnion(>2000mL): atresia esofagus janin, DM pada ibu , anensefalus
-          Olgohidramnion(<500 mL) agnesis ginjal

Daftar pustaka
Departemen kesehatan RI.2002. Asuhan Persalian Normal.Depkes RI,Jakarta
Saifudin ,AB dkk. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina pustaka SarwonoPrawronardyo, jakartara
Jasran Asya.Obygn Guide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar