Sabtu, 27 April 2013

CARA MENGATASI MENORAGIA

Kali ini akan kita bahas mengenai masalah yang sering timbul saat terjadi haid khususnya dengan masalah yang diebut Menoragia. Siklus menstruasi yang normal pada seorang wanita berlangsung pada 21-35 hari, sepanjang 2-8 hari dengan jumlah darah haid lebih kurang 25-80 ml/hari. menoragia adalah satu kelainan menstruasi di mana perdarahan menstruasi kian lebih 80ml/hari pada siklus yang normal. sesaat menstruasi yang berlangsung kian lebih 7 hari disebut untuk jadikan hipermenorrea.
Menstruasi yang berlangsung secara terus menerus dengan jumlah darah yang terlampau banyak yang dikeluarkan tiap-tiap harinya bisa mengakibatkan tubuh kehilangan terlampau banyak darah hingga menyebabkan terjadinya anemia. gejala-gejala yang timbul disebabkan anemia salah satunya merupakan napas jadi lebih pendek, gampang capek, jari tangan serta kaki jadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun.
Penderita gejala menoragia bisa alami lebih dari satu tanda-tanda layaknya seperti :
  1. Wanita yang mengalami haid butuh ganti pembalut nyaris tiap-tiap jam sepanjang sekian hari berturut-turut.
  2. Massa waktu menstruasi berlangsung  lebih dari 7 hari.
  3. Darah menstruasi bisa berbentuk gumpalan-gumpalan darah.
  4. Ada gejala tanda – tanda anemia, layaknya napas lebih pendek, gampang capek, pucat, kurang konsentrasi.
Munculnya perdarahan yang berlebihan waktu terjadinya menstruasi ( menorragia ) bisa terjadi disebabkan banyak hal, salah satunya :
1. Infeksi saluran reporduksi kelainan koagulasi, contoh : disebabkan von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura ( itp ), dll
disfungsi organ yang mengakibatkan terjadinya menoragia layaknya gagal hepar atau gagal ginjal. penyakit hati kronik bisa mengakibatkan masalah saat menghasilkan faktor pembekuan darah serta turunkan hormon estrogen.
2. Adanya kelainan hormon endokrin contoh disebabkan kelainan kelenjar tiroid serta kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, sindrome polikistik ovarium ( pcos ), kegemukan.
3. Terjadinya kelainan anatomi rahim layaknya adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim.
4. Faktor iatrogenik : contoh disebabkan penggunaan iud, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan

DIABETES MELITTUS ( DM )

DIABETES MELITTUS

 

APAKAH DIABETES ITU?

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan energi

  TANDA dan GEJALADIABETES MELITTUS(KENCING MANIS)

  1. Sering merasa haus
  2. Sering kencing terutama malam hari
  3. Pandangan menjadi kabur
  4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas
  5. Penurunan berat badan
  6. Kulit terasa kering
  7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
  8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
  9. Mual dan muntah

BAGAIMANA CARA ANDA MENGENDALIKAN DM(KENCING MANIS) ?

Untuk mengontrol diabetes anda, diperlukan keseimbangan antara 3 hal penting berikut ini, yaitu:
  1. Diet
  2. Olah raga dan aktifitas fisik
  3. Obat anti diabetes (pengendali gula darah)
Diabetes berdampak besar di hampir seluruh aspek kehidupan, tapi masih banyak yang dapat anda lakukan meski menderita diabetes

TIPS DIET BAGI PENDERITA DIABETES( KENCING MANIS)

  1. Konsultasikan kebutuhan kalori, porsi makan dan jenis makanan dengan dokter atau ahli gizi.
  2. Makanlah secara teratur 3 kali sehari.
  3. Makanlah beragam makanan agar tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan & mencegah kebosanan
  4. Kurangi makanan yang digoreng & banyak mengandung lemak
  5. Batasi gula dan makanan mengandung gula
  6. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan pemanis pengganti gula
  7. Batasi asupan garam untuk mengontrol tekanan darah.
  8. Hindari minuman yang mengandung alcohol, karena mengakibatkan reaksi yang berbahaya dengan obat yang anda minum

OLAH RAGA DAN AKTIFITAS FISIK PENDERITA DIABETES

  1. Olah raga dan aktifitas fisik teratur sangat baik karena membantu mengontrol gula darah.
  2. Konsultasikan jenis olah raga, lama waktu dan target latihan anda dengan dokter.
  3. Mulailah olah raga ringan, seperti jalan kaki atau senam. Berolah raga ringan 10 – 20 menit setiap hari lebih baikdaripada 1 jam seminggu sekali.
  4. Buat suasana olah raga yang menyenangkan, misalnya dengan melakukannya bersama keluarga atau teman.
  5. Lakukan aktifitas fisik yang anda sukai, karena bila anda menyukainya, anda akan rajin melakukannya secara teratur.
Diabetes sering dapat dikendalikan hanya dengan diet & olah raga saja, tanpa harus mengkonsumsi obat diabetes

OBAT ANTI DIABETES

  1. Obat anti diabetes berbentuk tablet atau suntikan (insulin). Tanyakan pada dokter tentang dosis, cara menggunakan dan kapan mengkonsumsi obat diabetes.
  2. Obat diabetes menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga berbahaya bila diminum dalam keadaan perut kosong. Makanlah cukup makanan bila mengkonsumsi obat diabetes.
  3. Jangan minum obat sembarangan, karena banyak obat akan bereaksi dengan obat diabetes. Bila anda sakit dan harus minum obat, konsultasikan dengan dokter. Sampaikan bahwa anda menderita diabetes sehingga dokter akan memilih obat yang aman untuk anda.

CATATLAH SEMUA HASIL PEMERIKSAAN

  1. Tanyakan target glukosa darah anda pada dokter.
  2. Kenali gejala dan tanda hipoglikemia dan hiperglikemia. Kedua keadaan ini sama-sama berakibat fatal bagi penderita diabetes.
    1. HIPOGLIKEMIA (Glukosa darah terlalu rendah)
      1. Keringat dingin
      2. Gemetar
      3. Berkunang-kunang
      4. Perubahan mood
      5. Rasa lapar
      6. Sakit kepala
      7. Pandangan kabur
      8. Pucat dan lemas
    2. HIPERGLIKEMIA (Glukosa darah terlalu tinggi)
      1. Mulut terasa kering
      2. Rasa haus
      3. Sakit perut
      4. Sering kencing
      5. Mengompol

KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

Komplikasi diabetes dapat terjadi setelah seseorang minimal 10 tahun menderita diabetes, terutama bila kadar glukosa darah tidak terkendali.
Mengendalikan kadar glukosa darah membantu mencegah dan memperlambat terjadinya komplikasi diabetes

PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

  1. Pemeriksaan mata minimal 1 tahun sekali
  2. Lakukan pemeriksaan laboratorium:
    1. Secara teratur minimal 1 bulan sekali
      1. Glukosa puasa
      2. Glukosa 2 jam pasca puasa (setelah makan)
    2. Secara teratur setiap 3 bulan sekali:
      1. Pemeriksaan Hb1c (yang lebih dikenal dengan hemoglobin terglikasi, adalah salah satu fraksi hemoglobin di dalam tubuh manusia yang berikatan dengan glukosa secara nonenzimatik)
  3. Pemeriksaan profil lemak (Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserida) minimal 6 bulan sekali
  4. Pemeriksaan dan perawatan gigi minimal 6 bulan sekali
  5. Pencegahan luka dan perawatan kaki dengan seksama
  6. Stop merokok
  7. Berolahraga secara teratur
  8. Menurunkan kelebihan berat badan
Kadar Hb1c yang terukur sekarang atau ‘sewaktu’ mencerminkan kadar glukosa pada waktu 3 bulan yang lampau (sesuai dengan umur sel darah merah manusia kira-kira 100-120 hari), sehingga hal ini dapat memberikan informasi seberapa tinggi kadar glukosa pada waktu 3 bulan yang lalu
Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) mengungkapkan bahwa setiap penurunan Hb1C sebesar 1% akan mengurangi resiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, dan resiko terjadinya serangan jantung 14%
Lakukan Pemeriksaan GLUKOSA PUASA dan 2 Jam PP secara teratur (setiap bulan) serta pemeriksaan Hb1C (tiap 3 bulan) untuk mencegah komplikasi

kangker serviks itu seperti apa sih???

Apa yang dimaksud Kanker Serviks?

Kanker Serviks adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim (Serviks). Serviks terletak diantara rahim dan vagina
Kanker | Ca | Tumor | Seviks | Rahim

 

Seberapa seringkah Kanker Serviks terjadi?

Kanker Serviks adalah kanker nomor dua yang paling sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh dunia setelah kanker payudara.
Setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di diagnosis menderita kanker serviks dan hampir 300.000 meninggal dunia. Secara keseluruhan 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks
Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35 - 55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuandengan usia yang lebih muda.
95% kanker serviks disebabkan virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV>

Apa penyebab Kanker Serviks?

Setelah terjadi infeksi HPV, perkembangan ke arah kanker serviks tergantung dari jenis HPV-nya. HPV resiko rendah (Type 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts (kutil).Meskipun sebagian besarinfeksi HBV akan sembuh sendiri dalam 1 - 2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami.
Infeksi yang menetap karena HPV resiko tinggi (Type 16 dan 18) akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai dari pra-kanker (Displasia) sampai berkembangnya sel-sel abnormal pada dinding serviks tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor

Apa Faktor Resiko terjadinya Kanker Serviks?

  1. Kegiatan seksual sebelum usia 20 tahun
  2. Berganti-ganti pasangan seksual
  3. Papaparan terhadap infeksi menualar seksual
  4. Higiene seksual buruk
  5. Pengidap Kanker Serviks di keluarga
  6. Merokok
  7. Penurunan kekebalan tubuh (HIV / AIDS)
  8. PAP Smear yang abnormal sebelumnya

Apa saja Gejala Kanker Serviks

Kondisi pra-kanker umumnya ditemukan melalui tes Pap Smear dimana ditemukan sel-sel abnormal. Bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut
  1. Kanker stadium dini sering ditandai keputihan berlebihan, berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh
  2. Perdarahan vagina yang tidak normal
    1. Perdarahan diantara periode menstruasi yang reguler
    2. Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
    3. Perdarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
    4. Perdarahan pada wanita usia menopause
  3. Rasa sakit saat hubungan seksual
  4. Pucat, kesulitan atau nyeri dalam berkemih, nyeri di daerah sekitar panggul
  5. Bila kanker sudah mencapai Stadium Tiga keatas, maka akan terjadi pembengkakan di berbagai anggota tubuh seperti betis, paha dan sebagainya
Bila mengalami salah satu gejala di atas, segera hubungi dokter. Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks

Bagaimana Kanker Serviks di Deteksi?

Tes Pap Smear dapat mendeteksi adanya sel yang tidak normal pada serviks secara dini
Pap Smear
“Gambar diambil dari :http://medicalimages.allrefer.com"

Tips Pencegahan Kanker Serviks

  1. Menjaga kebersihan bagian kewanitaan
  2. Bila terjadi tanda abnormal pada leher rahim, segera lakukan pemeriksaan Pap Smear
  3. Lakukan hubungan seksual yang sehat
  4. Laki-laki yang tidak di khitan harus menjaga higiene seksual, karena rentan sebagai penyebar Virus HPV
  5. Jangan berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual (sex-partner) karena merupakan penyebab utama masuknya Virus HPV
 semoga bermanfaat.. catatan kulyah

DISPNIA

DEFINISI
Dispnea atau sesak nafas dapat didefinisikan sebagai ketidak nyamanan dalam bernafas yang bersifat subjektif dengan kualitas dan intensitas keluhan yang bervariasi. Keluhan ini terjadi akibat interaksi berbagai faktor fisiologis, psikologis, social dan lingkungan. Dispnea merupakan suatu gejala, dan harus dibedakan dengan tanda peningkatan kerja pernafasan.
DIAGNOSIS BANDING
1. Dispnea karena gangguan sistem pernafasan
2. Dispnea karena gangguan jantung
3. Dispnea karena gangguan penyakit lainnya
1. Dispnea karena gangguan sistem pernafasan
Berbagai gangguan pada pusat pernafasaan yang menyebabkan sesak dapat terjadi akibat peningkatan aktivitas pusat pernafasan (bronkospasme akut, edema interstinal, embolisme paru, asma, letak geografis tinggi, kadar progesterone tinggi, dan obat-obatan seperti aspirin), gangguan pompa ventilasi (asma, emfisema, bronchitis kronik, dan bronkeaktasis) dan gangguan pada pertukaran gas (pneumonis, edema paru, dan aspirasi). Selain itu berbagai kondisi yang membuat dinding dada menjadi kaku (miastenia gravis atau sindrom Guillain-Barre) serta keadaan seperti efusi pleura yang luas juga dpat meningkatkan kerja pernafasan maupun menstimulasi reseptor di paru jika telah terjadi atelektasis.
Informasi tentang onset terjadi sesak sangat penting untuk mengetahui penyebab sesak oleh sistem pernafasan. Pasien yang mengalami sesak akut yang baru saja terjadi (dalam jam sampai hari) mungkin mengalami penyait akut yang memengaruhi jalan nafas (serangan asma akut), parenkim paru (edema paru akut atau proses infeksi akut seperti pneumonia bakteri), rongga pleura (pneumothoraks), atau pembuluh darah paru (emboli paru). Sesak yang terjadi secara subakut (dalam hari atau minggu) dapat menunjukkan adanya eksaserbasi penyakit pernafasan yang telah ada sebelumnya (asma atau bronchitis kronik), infeksi parenkim yang indolen (pneumonia Peneumocystis Carinii pada pasien AIDS, pneumonia mikobakterial atau jamur), proses inflamasi noninfeksi yang terjadi secara perlahan , penyakit pleura, atau penyakit jantung kronik. Sesak yang terjadi secara kronik seringkali menunjukkan adanya penyakit paru obstruktif kronik, penyakit paru interstitial kronik, atau penyakit jantung kronik . penyakit-penyakit kronik pada jalan nafas ditandai dengan adanya periode eksaserbasi dan remisi. Pasien seringkali mengalami periode sesak yang sangatn berat, namun juga diselingin oleh periode dimana gejala hanya minimal atau tidak ada sama sekali. Sebaliknya, banyak dari penyakit-penyakit parenkim paru ditandai oleh proses yang lambat namun tidak dapat diperbaiki.
2. Dispnea yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular
a. Keadaan curah jantung tinggi: anemia, shunt intrakardiak, dan hipertiroidisme.
b. Keadaan curah jantung normal: obesitas, disfungsi diastolic akiban hipertensi, stenosis aorta, atau kardiomiopati hipertrofik.
c. Keadaan curah jantung rendah: penyakit pada miokardium yang berasal dari penyakit arteri koroner dan kardiomiopati noniskemik serta penyakit pericardial, misalnya perikarditis konstriktiva.
3. Dispnea karena sebab lain
a. Dispnea akibat asidosis metabolic
b. Penyebab lainnya: dispnea juga menjadi salah satu gejala gangguan psikiatrik, seperti gangguan panic

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengatasi masalah yang mendasari timbulnya gejala sesuai dengan penyakit dasar. Jika hal ini tidak mungkin, maka tujuanya adalah mengurangu intensitas gejala dan efeknya pada kualitas hidup pasien. Oksigen tambahan harus diberikan jika saturasi oksigen saat istirahat sebesar <90%atau jika saturasi turun di bawah level ini ketika beraktivitas. Untuk pasien PPOK, program rehabilitasi paru telah membuktikan efek yang positif terhadap dispnea, kapasitas latihan dan angka perawatan di rumah sakit. 

CATATAN KULYAHKU

PENTINGNYA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA

PENTINGNYA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA
Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah karena di masa remaja banyak perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikologi. Dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, dan munculnya berbagai kesempatan dan sering menghadapi resiko-resiko Kesehatan Reproduksi Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan obat-obatan yang beresiko tinggi.
Apakah kamu mau yang salah satunya ???

Apa itu kesehatan reproduksi bagi remaja?
Reproduksi berasal dari kata re = kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.  KESEHATAN REPRODUKSI (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994). So.. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi?
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi

Mengapa penting menjaga kesehatan reproduksi?
Untuk menghindari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, kita haruslah menjaga kesehatan reproduksi kita karena ini sangat penting dan tidak boleh dianggap sepele. Karena pelayanan kesehatan yang terkait dengan kesehatan reproduksi sering diabaikan. Bukan hanya terhadap perempuan tetapi juga terhadap laki-laki dan lebih khusus lagi di kalangan remaja. Kesadaran terhadap kesehatan reproduksipun ternyata masih rendah. Selain karena biaya untuk berobat yang dinilai mahal juga kekhawatiran identitas akan dibeberkan. Ada pula yang lebih ironis yaitu alasan mendasar yang membuat mereka jarang bahkan tidak pernah memperhatikan kesehatan reproduksi karena mereka tidak mengetahui sama sekali apa yang harus diperiksa dan ke mana mereka dapat memeriksa kesehatan

Apa itu pubertas?
Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini.  Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini. 
Di samping itu, remaja mulai mengerti tentang gengsi, penampilan, dan daya tarik seksual. Karena kebingungan mereka ditambah labilnya emosi akibat pengaruh perkembangan seksualitasnya, remaja sukar diselami perasaannya. Kadang mereka bersikap kasar, kadang lembut. Kadang suka melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa ini semakin kuat, dan mereka bergabung dengan kelompok yang disukainya dan membuat peraturan-peraturan dengan pikirannya sendiri.


Resiko-resiko terkait kesehatan reproduksi
Jenis resiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Resiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. 
Bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai ketrampilan menegosiasi hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki. 
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah akibat ketidak-harmonisan ayah-ibu, sikap orang tua yang menabukan pertanyaan aanak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksual (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse).

asi eklusif


ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi ( pengobatan penyakit ). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat – zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari – sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf.
Manfaat ASI antara lain :
  1. a.Mudah dicerna
  2. b.ASI mengandung zat – zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  3. c.Protein ASI lebih mudah diserap dibanding pada susu sapi.
  4. d.Bermanfaat untuk kecerdasan, karena mengandung asam lemak dan asam amino yang penting untuk perkembangan otak.
  5. e.Meningkatkan kekebalan, sehingga bayi tidak mudah sakit.
  6. f.Bersih dan bebas pencemaran.
  7. g.Kontak langsung antara ibu dengan bayi akan membentuk ikatan kasih sayang yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayi.
  8. h.Bersih dan murah, sehingga aman untuk bayi dan hemat.
Adapun bagi ibu menyusui dapat menunda haid dan kehamilan ( berfungsi sebagai kontrasepsi ) serta mengurangi resiko kanker payudara. Bayi yang tidak mendapatkan ASI memiliki risiko tumbuh kembang yang tidak optimal diakibatkan asupan nutrisi yang kurang serta lebih mudah terkena penyakit infeksi. Disamping itu pemberian susu formula secara dini akan menyebabkan kerugian secara materi.
Dari hal itu keuntungan menyusui bagi bayi diantaranya yaitu :
  1. a.Sebagai sumber gizi yang lengkap.
  2. b.Imunisasi awal yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
  3. c.Meningkatkan kecerdasan otak serta emosional dan spiritual bayi.
  4. d.Menyusui merupakan hak bayi.
Adapun keuntungan menyusui bagi ibu dan keluarga diantaranya yaitu :
  1. a.Mencegah perdarahan.
  2. b.Mempercepat pengecilan rahim setelah melahirkan.
  3. c.Mengurangi pengeroposan tulang.
  4. d.Mengurangi resiko kanker payudara.
  5. e.Mudah dan praktis serta hemat.
  6. f.Bagi ibu bekerja akan jarang bolos karena bayi sakit.
Dengan memberikan ASI pada bayi juga berarti memenuhi 10 hak-hak anak antara lain :
  1. 1.Hak untuk hidup dan mendapat makanan.
  2. 2.Hak untuk kesehatan.
  3. 3.Hak untuk tumbuh kembang.
  4. 4.Hak untuk perlindungan.
  5. 5.Hak untuk pendidikan.
  6. 6.Hak untuk berpartisipasi.
  7. 7.Hak untuk bermain.
  8. 8.Hak persamaan.
  9. 9.Hak untuk mendapat nama dan kebangsaan.
  10. 10.Hak untuk rekreasi.
 
Tetapi adanya produk – produk susu formula yang begitu banyak menyebabkan banyak masyarakat beralih dari ASI ke susu formula. Hal ini menyebabkan banyak terjadi pemberian makanan pendamping ASI secara dini. Beberapa penyebab ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya pemberian ASI kepada bayi. Selain itu adanya produk susu formula yang beredar dimasyarakat menyebabkan masyarakat memilih memberikan susu formula pada bayi. Serta merasa tidak percaya diri untuk menyusui, ASI yang tidak keluar, ASI yang tidak mencukupi , kesibukan ibu menyusui, serta faktor sosial budaya yang terjadi di masyarakat sehingga bayi tidak mendapatkan ASI.
Semestinya dengan mengetahui manfaat ASI penggunaan susu formula bisa dihindari pada saat bayi dalam masa eksklusif. Serta dengan adanya Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif dapat terpenuhi. Semoga segera dapat ditindaklanjuti dengan adanya Peraturan Daerah di Kabupaten/Kota tentang ASI Eksklusif. (Ning)
Sumber : Gema Bersemi Edisi 5 Tahun 2011

makalah asuhan kebidanan pada ibu bersalin



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir pada tahun 1100-an.
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Beberapa tahun belakangan kehamilan kembar atau lebih dari satu sedang meningkat. Secara umum, hal ini karena peningkatan penggunaan obat untuk fertilitas (kesuburan), tapi kehamilan kembar juga dikarenakan sebab lainnya, seperti usia ibu saat kehamilan, wanita dengan riwayat persalinan yang sering, wanita yang hamil segera setelah berhenti minum pil KB dan juga lebih tinggi pada orang yang memilik keturunan atau genetik kembar.
1.2              Tujuan

a)         Untuk mengetahui proses terjadinya kehamilan kembar siam
b)        Untuk mengetahui penyebab terjadinya kehamilan kembar siam
c)         Untuk mengetahui klasifikasi kembar siam

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Definisi
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.
Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik  obat  penyubur  yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna  juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam. Selain itu, penyebab lahirnya bayi kembar siam adalah karena adanya proses pembelahan sel telur yang tidak sempurna.

B.     Proses Terjadinya Kembar Siam
Secara garis besar  kembar dibagi menjadi dua yaitu Monozigot (kembar yang berasal dari satu telur) dan dizigot (kembar yang berasal dari dua telur). Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma,  lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam,  4 - 8 hari,  9-12  dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua,  selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya,  perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya  waktu pembelahannya kelamaan,  sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut,  tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,  karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya.  Faktor yang memengaruhi waktu pembelahan dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.

C.    Klasifikasi Kembar Siam
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus yang didasari posisi pelekatan keduanya. Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.

Ada beberapa jenis kembar siam:
a)      Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
b)      Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
c)      Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
d)     Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
e)      Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
f)       Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
g)      Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
h)      Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
i)        Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
j)        Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
k)      Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
l)        Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
m)    Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.


D.    Persentase hidup Kembar Siam
Sejumlah kesimpulan medis menyebutkan, terjadi satu kasus kembar siam untuk setiap 200 ribu kelahiran. Jadi, jika Indonesia berpenduduk 200 juta, ada peluang 1.000 kasus kembar siam!. Dari semua kelahiran kembar siam, diyakni tak lebih dari 12 pasangan kembar siam yang hidup di dunia. Saat dilahirkan kebanyakan kembar siam sudah dalam keadaan meninggal, yang lahir hidup hanya sekitar 40 persen.
Dari mereka yang lahir hidup,  75 persen meninggal pada hari-hari pertama dan hanya 25 persen yang bertahan hidup. Itu pun sering kali disertai dengan kelainan bawaan dalam tubuhnya (incomplete conjoined twins). Apakah itu organ pada bagian ekstoderm, yakni kulit, hidung dan telinga, atau mesoderm yang mencakup otot, tulang dan saraf, atau bias juga indoderm, yakni bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru dan otak.
Kasus kembar siam di Indonesia
Seperti halnya belahan dunia lain, kasus kembar siam juga terjadi di Indonesia. Kemajuan dan kemampuan tenaga medis Indonesia berikut peralatan kedokteran yang cukup membanggakan, membuat operasi bisa dilangsungkan di Tanah Air. Namun ada juga yang harus dibawa ke luar negeri. Berikut beberapa kasus kembar siam lainnya yang terjadi di Indonesia.
Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani
Operasi pemisahan kembar siam dempet kepala Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani merupakan kesuksesan besar dalam dunia kedokteran di Tanah Air karena dempet kepala pertama yang berhasil dipisahkan di Indonesia.
Yuliana dan Yuliani lahir di RS Tanjung Pinang, Riau, pada 31 Juli 1987. Kondisinya saat itu dempet kepala di bagian ubun-ubun (craniopagus vertical). Saat dioperasi selama 13 jam pada 21 Oktober 1987, mereka masih berusia 2 bulan 21 hari. Proses pemisahan yang dipimpin Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo dengan total 96 dokter, berlangsung di RS Cipto Mangunkusomo dengan biaya Rp 42 juta. Saat ini keduanya tinggal bersama orangtuanya Tularji dan Hartini di Tanjungpinang, Riau.
Kasus mereka menjadi momentum. Ini untuk pertama dokter Indonesia berhasil memisahkan bayi kembar siam yang dempet pada tengkorak kepala. Jarang kembar siam dengan kondisi seperti mereka yang selamat dari meja operasi. Termasuk yang tidak selamat itu adalah kembar siam asal Iran Ladan-Laleh Bijani. Kelahiran bayi kembar siam memiliki rasio 1:200 ribu kelahiran, tetapi kembar dengan bagian atas kepala menyatu atau craniopagus memiliki persentasi dua persen dari rasio tersebut. Hanya 15 persen kembar craniopagus hidup hingga usia lima tahun dan hanya satu yang mencapai usia dewasa.







BAB III
PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
NY. S UMUR 24 TAHUN G1 P0A0AH0 UK 37+2 MINGGU
DI BPM SRI REJEKI AMBAL-KEBUMEN

No Register                            : 01298566
Masuk RS Tanggal/Pukul    : 07-3-2013 08:00 WIB
Dirawat Di Ruang                 : Ruang VK

I.          PENGKAJIAN DATA             Tanggal/Pukul : 07-03-2013, 08:00 WIB, Oleh : Bidan

A.    Biodata                      Ibu                                                       Suami
1.         Nama Istri                 : Ny. S                         Nama Suami    : Tn. R
2.         Umur                         : 24 th                         Umur              : 26 th
3.         Agama                      : Islam                                     Agama             : Islam
4.         Suku                         : Jawa                          Suku                : Jawa
5.         Pendidikan                : SMP                         Pendidikan      : SMA
6.         Pekerjaan                  : IRT                            Pekerjaan         : Swasta
7.         Alamat                      : Bener Kulon, Ambal-Kebumen       

B.     Data Subjektif
1.         Alasan Dirawat
Ibu mengatakan ingin melahirkan

2.         Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengatakan mengeluarkan lendir darah sejak pukul
3.         Riwayat Menstruasi
Menarche            : 14 tahun
Siklus                   : 28 hari
Lama                    : 6-7 hari
Sifat darah           : cair dan tidak menggumpal
Teratur/ tidak       : Teratur
Keluhan                : tidak ada

4.         Riwayat Perkawinan
Status perkawinan            : sah                 Usia kawin pertama    : 22 tahun
Menikah ke                      : 1 kali             Lama                          : 2 tahun
5.         Riwayat Obstetric : G1 P0  A0 Ah0

Hamil ke
Persalinan
nifas
tanggal
uk
Jenis persalinan
penolong
komplikasi
jk
Bb lahir
laktasi
komplikasi
1
Hamil sekarang























6.         Riwayat Kontrasepsi Yang Digunakan
No
Jenis kontrasepsi
Pasang
lepas
tgl
oleh
tempat
keluhan
Tgl
oleh
tempat
alasan

Belum pernah



















7.         Riwayat kehamilan sekarang
a.         HPM             : 14-06-2012                            HPL    : 21-03-2013
b.         ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
c.         Kunjungan ANC
       Trimester 1
       Frekuensi      : 1 kali             Tempat : BPM             Oleh : Bidan
       Keluhan        : mual muntah, pusing
       Terapi            : asam folat 3x1, B6 1x1, B12 1x1
       Trimester  II
       Frekuensi      : 2 kali             Tempat : BPM             Oleh : Bidan
       Keluhan        : tidak ada
       Terapi            : Fe 1x1, Vit C 1x1,multivitamin 1x1
       Trimester  III
       Frekuensi      : 6 kali             Tempat : BPM             Oleh : Bidan
       Keluhan        : sering kencing, pegal-pegal
       Terapi            : Fe 1x1, Vit C 1x1
d.        Imunisasi TT : 3 kali
e.         Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin ± 16 kali dalam 12 jam

8.         Riwayat Kesehatan
a.         Penyakit yang pernah atau sedang diderita (menular,menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV, PMS) menurun (Hipertensi, DM, Asma) dan menahun (jantung, ginjal, paru).
b.         Penyakit yang pernah atau sedang diderita keluarga (menular,menurun, menahun)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak pernah/sedang menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis, HIV, PMS) menurun ( Hipertensi, DM, Asma) dan menahun ( jantung, ginjal, paru).
c.         Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari pihaknya tidak memiliki riwayat keturunan kembar tetapi dari pihak suaminya memiliki riwayat kehamilan kembar.
d.        Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi seperti sesar, usus buntu, kista
e.         Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat misalnya antibiotik dan lain-lain.

9.         Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a.         Nutrisi
Makan                                                                  Minum
Frekuensi              : 3 kali/ hari                             7-8  kali/ hari  
Jenis                     : nasi, sayur, lauk                     air putih, teh
Porsi                     : 1 piring                                  1 gelas
Pantangan                        : tidak ada                               tidak ada
Keluhan                : tidak ada                               tidak ada
b.         Pola Eliminasi
BAB                                                                     BAK
Frekuensi         : 1 kali sehari                                5-6 kali sehari
Warna              :  khas feses                                  kuning jernih
Konsistensi      : lembek                                       cair
keluhan            : tidak ada                                    tidak ada
c.         Istirahat dan tidur
Tidur Siang                                                          Tidur Malam
Lama                : 1 jam/hari                                   6 jam/ hari
Keluhan           :  tidak ada                                   tidak ada
d.        Personal hygine
Mandi                               : 2 x/hari
Gosok gigi                         : 2 x/hari     
Ganti pakaian                   : 2 x/hari
Mencuci rambut                : 3 x/minggu
e.         Pola seksualitas
Frekuensi   : 1 kali/minggu                    keluhan : tidak ada
f.          Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan melakukan aktivitas seperti memasak, menyapu, mencuci
Ibu mengatakan rutin melakukan jalan-jalan pagi
g.         Pola pemenuhan kebutuhan terakhir
Makan, tanggal    07-03-2013      jam 06.45 WIB           jenis Nasi,Sayur,Lauk
Minum, tanggal    07-03-2013      jam 07.30 WIB           jenis Air Putih
BAK, tanggal       07-03-2013      jam 07.45 WIB                                  
BAB, tanggal       07-03-2013      jam 07.45 WIB          
Istirahat/tidur, tanggal 06-03-2013          jam 22.00 WIB

10.Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan baik dirinya dan keluarga tidak ada yang merokok
Ibu mengatakan tidak minum jamu
Ibu mengatakan baik dirinya maupun keluarga tidak ada yang minum minuman beralkohol.

11.     Psikososiospiritual (persiapan menghadapi persalinan)
Ibu mengatakan cemas dan takut dalam menghadapi persalinannya
Ibu mengatakan suami dan keluarganya sangat mendukung dengan kelahiran bayinya


12.     Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
-            Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan yaitu adanya perubahan pada dirinya seperti perut membesar karena ada pertumbuhan janin
-            Ibu mengatakan sudah mengetahui persalinan yaitu adanya tanda-tanda persalinan seperti pengeluaran lendir darah, perut mules, ada dorongan ingin meneran
-            Ibu mengatakan akan menyusui bayinya selama 6 bulan pertama kehidupannya

C.    Data Objektif
1.         Pemeriksaan Umum
Keadaan umum    : Baik              
Kesadaran                        : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda-tanda vital :
TD            : 120/90 mmHg
Nadi         : 84 x / menit  
RR            : 20 x / menit  
Suhu         : 36.6 ° C
TB            : 155 cm
BB sebelum hamil            : 50 kg             BB sekarang    : 66 kg
2.         Pemeriksaan Fisik
Kepala                  : Mesochepal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala bersih,   rambut hitam dan lurus.
Wajah                   : Ovale, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak ada odem
Mata                     : simetris, konjungtiva merah muda, mata bersih, sclera putih, tidak strabismus,  reflex pupil +
Hidung                 : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut                   : bibir lembab warna merah muda, tidak ada karies gigi, gusi tidak berdarah, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil, tidak labioskizis
Telinga                 : simetris, tidak ada penumpukan serumen, pendengaran baik
Leher                    : tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid, limfe dan vena jugularis
Dada                    : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi wheezing.
Payudara              : ada pembesaran, aerola hiperpigmentasi, putting menonjol, sudah ada pengeluaran kolostrum
Abdomen             : tidak ada bekas luka, TFU 2 jari di bawah pusat
Palpasi leopold
Leopold I             : Pada bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II            : Pada bagian kiri perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan (punggung)
Pada bagian kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan (punggung)
Leopold III          : Pada bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold IV          : Pada bagian terendah janin tidak masuk panggul
              Palpasi Supra Pubic          : tidak dilakukan
              Osborn Test                      : tidak dilakukan
              TFU Menurut Mc Donald : 38 cm                       TBJ : (38-11)x155=4185 gram
              His                        : 2 kali dalam 10 menit lama kurang dari 20 detik
Auskultasi DJJ     : 140 x/menit di bagian kanan perut ibu, 144 x/menit di bagian kiri perut ibu
Ekstremitas
Atas                      : simetris, gerakan aktif, tidak terdapat oedema, kuku tidak pucat, LILA 25 Cm 
Bawah                  : simetris, gerakan aktif, tidak terdapat oedema, kuku tidak pucat, reflex patella +/+, tidak ada varises.
Genetalia              : vagina bersih, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak ada varises, tidak ada tanda infeksi
Anus                     : tidak ada hemoroid
                                    Pemeriksaan panggul (bila perlu) :tidak dilakukan
                                    Pemeriksaan dalam          tanggal : 07-03-2013               jam : 08.15 WIB
Indikasi    : Pengeluaran lendir darah, Kenceng-kenceng teratur
Tujuan      : Untuk mengetahui apakah ibu sudah masuk fase persalinan atau belum
Hasil         : VU tenang, dinding vagina licin, portio teraba tebal kaku mencucu, pembukaan 1 cm, selket (+), STLD (+), AK (-)

3.         Pemeriksaan Penunjang                Tanggal: -                    Pukul : -
Tidak ada
4.         Data Penunjang
USG terdapat janin ganda
Protein urine (-)
Hb : 11,1 gr/dl

II.          INTERPRETASI DATA
1.      Diagnosa  kebidanan
Ny. S umur 24 tahun G1 P0 A0 UK 37+2 minggu janin hidup ganda intrauterin PUKA PUKI preskep dengan kembar siam
Data Dasar :
Ds:
-   Ibu mengatakn berumur 24 tahun
-   Ibu mengatakan ini kelahiran anak pertama dan belum pernah kegguguran
-   Ibu mengatakan HPHT 14-06-2012
Do:
Tanda-tanda vital :
TD            : 120/90 mmHg
Nadi         : 84 x / menit  
RR            : 20 x / menit  
Suhu         : 36.6 ° C
TB            : 155 cm
BB sebelum hamil            : 50 kg             BB sekarang    : 66 kg
Palpasi leopold :
Leopold I             : Pada bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II            : Pada bagian kiri perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan (punggung)
Pada bagian kanan perut ibu teraba keras, datar, memanjang seperti papan (punggung)
Leopold III          : Pada bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold IV          : Pada bagian terendah janin tidak masuk panggul
TFU Menurut Mc Donald : 38 cm                       TBJ : (38-11)x155=4185 gram
Hasil Pemeriksaan Dalam : VU tenang, dinding vagina licin, portio teraba tebal kaku mencucu, pembukaan 1 cm, selket (+), STLD (+), AK (-)

2.      Diagnosa Masalah
cemas
Data Dasar :
Ds:
-   Ibu mengatakan cemas dengan keadaan janinnya
-   Ibu mengatakan takut menghadapi persalinannya
Do:
-   Ibu terlihat gelisah dan mengeluarkan banyak keringat

III.          IDENTIFIKASI  DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

IV.          TINDAKAN SEGERA
1.      Mandiri
Tidak ada
2.      Kolaborasi
Tidak ada
3.      Merujuk
Tidak ada

V.          PERENCANAAN         TANGGAL : 07-03-2013                   JAM : 08.20 WIB
1.         Beritahu ibu hasil dari pemeriksaan
2.         Beritahu ibu tentang keadaan janinnya
3.         Beri motivasi dan dukungan pada ibu dan keluarga
4.         Beri ibu nutrisi
5.         Beri tahu suami dan kelurga bahwa ibu akan di rujuk
6.         Lakukan rujukan
7.         Dokumentasi

VI.          PELAKSANAAN          TANGGAL : 07-03-2013                   JAM : 08.30 WIB
1.         Memberitahu ibu hasil dari pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik yaitu TD : 120/90 mmHg, Nadi : 84 x / menit, RR : 20 x / menit, Suhu : 36.6 ° C, pembukaan : 1 cm ibu sudah masuk dalam fase persalinan.
2.         Memberitahu ibu tentang keadaan janinnya, bahwa janin dalam keadaan sehat denyut jantung normal.
3.         Memberikan motivasi dukungan moral, spiritual dan social kepada ibu dan keluarga yaitu ibu tidak perlu khawatir dengan kondisi janinnya saat ini, Ibu dan keluarga harus tetap berdoa supaya persalinannya dapat berjalan dengan lancar.
4.         Memberikan pemenuhan kebutuhan nutrisi kepada ibu yaitu makan dan minum.
5.         Memberitahu suami dan keluarga bahwa ibu akan di rujuk karena keadaan bayi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan proses persalinan dengan normal.
6.         Melakukan rujukan ke RSUD Kebumen yang  memiliki penanganan kegawat daruratan obstetric
7.         Melakukan dokumentasi

VII.          EVALUASI                    TANGGAL : 07-03-2013                   JAM : 09.00 WIB
1.         Ibu sudah mengetahui keadaannya, ibu menganggukkan kepala ketika diberikan penjelasan oleh bidan.
2.         Ibu telah mengetahui keadaan janinnya, ibu mengatakan akan menerima dengan ikhlas keadaan janinnya.
3.         Ibu dan keluarga sudah merasa lebih tenang setelah mendapat dukungan dan motivasi dari bidan.
4.         Ibu sudah makan dan minum
5.         Suami dan keluarga sudah mengerti bahwa ibu akan dirujuk dan menyetujui setelah mendapat penjelasan dari bidan
6.         Ibu telah di rujuk ke RSUD Kebumen
7.         Telah dilakukan pendokumentasian

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25% dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.

B.     SARAN
Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu harapan penulis kepada pembaca semua agar bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.