SADARI (Periksa
Payudara Sendiri)
Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia
menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang
baru berusia 18 tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika
misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan
jumlah penderita kanker jenis lain. Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut
kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker
payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan
disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada
stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.
Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium
dini sangat mudah, dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit,
sebulan sekali, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).
Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan
Sadari/Sarari. Karena bisa jadi muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau
saya benar-benar menemukan benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang
tidak dimengerti apa maknanya.
Tetapi, semakin sering Anda memeriksa payudara
Anda, Anda akan semakin mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang
tidak beres –jika ada. Bagaimanapun Sadari/Sarari adalah bagian penting dari
perawatan kesehatan, yang dapat melindungi Anda dari resiko kanker payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri
Pemeriksaan payudara sendiri
Payudara memiliki bagian-bagian (lingkungan) yang kalau diraba terasa
berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa
bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir
atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan
biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah
mangkuk. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita.
Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda
membuat “peta lingkungan payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari
bulan ke bulan.
Yang terpenting adalah rasakan bagaimana
kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibanding
lingkungan sekitarnya? Misal, di area “gumpalan besar” terasa ada benjolan
kecil sebesar kacang hijau? Atau di area “hamparan pasir” terasa ada “kerikil”
yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan
sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.
Sulitkah melakukan Sadari/Sarari itu? Sama
sekali tidak. Sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi
payudara lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang
sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan.
Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan
khusus untuk mencatat hasil pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan
payudara Anda dari waktu ke waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi
untuk memperjelas lokasi kelainan yang ditemukan.
Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi
atas beberapa tahap:
1. Melihat
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas.
Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam
ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:
* Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri
simetris?
*Apakah bentuknya membesar/mengeras?
* Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
* Apakah putingnya tertarik ke dalam?
* Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
* Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
* Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit
jeruk)?
* Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?
Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi
kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan
kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang.
Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak
dekat dengan kulit.
2. Memijat
Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat
payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan
yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang
menyusui).
3. Meraba
Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur
untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri,
letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri
direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.
Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling
dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar
(seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke
puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan
lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus
secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan
gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai
dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara
vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling
kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang
terlewatkan.
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan
memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya
dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk
meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan
sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang
ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar
payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah
posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan
menggunakan keempat jari tangan kiri.
Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3,
tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi,
saat membalur tubuh dengan sabun.
4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar
payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.
Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
1. Berdiri di depan cermin sambil kedua tangan
diletakkan di sisi tubuh.
Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada
kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau bentuk.
Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara.
Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar
dari puting.
Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda.
Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang kepala dan lakukan hal serupa.
2. Periksa kedua payudara sambil berdiri di
bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring.
Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan
gerak pijatan memutar searah jarum jam di daerah jaringan payudara, puting, dan
jaringan di bawah ketiak.
Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi,
sabun dan air membuat kulit licin hingga mampermudah pemeriksaan.
3. Periksa apakah ada benjolan yang tidak
lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan
menetap.
Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras
dengan tepi yang tidak teratur.
Kadang benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas.
Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit.
4. Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri
terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui.
Bila Anda sudah menopause lakukan pemeriksaan payudara pada tanggal yang sama
setiap bulan.
Bila Anda belum menopause, waktu terbaik untuk untuk memeriksa payudara 7-10
hari setelah terakhir haid. Benjolan kanker payudara biasannya tidak sakit.
Amati dan raba payudara Anda apakah ada benjolan atau pembengkakan. Bila ada
yang tidak beres, segera ke dokter.
American Cancer Society menganjurkan perempuan
menjalani pemeriksaan klinis payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan
rutin, setiap tiga tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap
tahun untuk perempuan di atas 40 tahun.