GENETALIA EKSTERNA & GENETALIA INTERNA
Genetalia Eksterna
Yaitu
alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Yang termasuk genetalia
eksterna :
1. Mons Veneris
Daerah
yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan
(pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2. Labia Mayora (bibir besar)
Berada
pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang
dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia
mayor membentuk komisura posterior
3. Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian
dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu
lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium
vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum
pernah melahirkan).
4. Klitoris (kelentit)
Identik
dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum
Merupakan
rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior
oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang
mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus
vagina juga terdapat disini.
6. Hymen (selaput dara)
Merupakan
selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan
robek pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae
mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya
sekret dan darah haid.
7. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.
Genetalia Interna
Merupakan
alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah
dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.
1. Vagina (liang sanggama)
Adalah
liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak
diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9
cm dan dinding belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang
berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian
yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari 3
lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan
lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan
lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan
posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria
vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus
interna. Fungsi penting vagina adalah :
- saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim
- alat untuk bersenggama
- jalan lahir pada waktu bersalin
2. Uterus (rahim)
Adalah
suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh
peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam
keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara
kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng
atau buah alpukat yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
- badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
- leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
- rongga rahim (kavum uteri)
Bagian
rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian
proksimal rahim. Besarnya rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan
pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur
ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm,
multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Serviks
uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal
(portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan
orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis. Bagian
rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim
(SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan
mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
- lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
- lapisan mukosa (endometrium) di dalam
Dalam siklus menstruasi yang selalu berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh :
# tonus rahim sendiri
# tekanan intra abdominal
# otot-otot dasar panggul
# ligamentum-ligamentum
Ligamentum-ligamentum uterus a..l :
a. Ligamentum Latum
Terletak
di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar
panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar
dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium
dimana berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b. Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat
pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua
ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus.
Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini
menahan uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi
dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c. Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan
ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.
d. Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat
di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.
Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah
(menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e. Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
f. Ligamentum Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
v Ante dan retrofleksio uteri
Sumbu
serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan
disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
v Ante dan retroversio uteri
Sumbu
vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut : ante
versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio.
v Positio
Uterus
tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke
kanan (dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso
positio).
v Torsio
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh darah uterus :
Y Arteri uterina
Berasal
dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi
uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
Y Arteri ovarica
Berasal
dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum
dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah
dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang
sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke
dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena renalis sinistra.
Seraf-seraf uterus :
Kontraksi dinding uterus adalah autonom, uterus dipengaruhi serat-serat saraf sympathis
maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari
Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1. setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium
2. tempat janin tumbuh dan berkembang
3. tempat melekatnya plasenta
4. pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.
3. Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm.
Tuba ini dibagi 4 bagian :
Y Pars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
Y Pars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
Y Pars ampullaris
Bagian
tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang
paling lebar dan berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
Y Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.
4. Ovarium (indung telur)
Ovarium
ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii
propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen
infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
- Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
- Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
- Ovarium
terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada
korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap
bulan satu folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus
secara bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada
medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha.
Fungsi ovarium adalah :
1. mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron
2. mengeluarkan telur setiap bulan
5. Parametium
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
§ Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing
§ Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
§ Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
§ Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke
samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini
terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan
alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus,
vagian bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung
kemih, anus).
PANGGUL
Panggul
yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan
lahir. Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi
perut dan bisa menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri dari :
I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
· 2 tulang pangkal paha (os coxae)
· 1 tulang kelangkang (os sacrum)
· 1 tulang tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
o Pars muskularis levator ani
o Pars membranasea
o Regio perineum
I. BAGIAN PANGGUL YANG KERAS:
Tulang pangkal
paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada
acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
Y Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
Y Tulang duduk (os ischium)
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.
Y Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak
dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
Tulang kelangkang
Tulang
ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di
bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha
yang terdiri dari dan mempunyai ciri :
F Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
F Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.
F Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf : foramina sacralia anterior.
F Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
F Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.
F Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro-iliaca.
F Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.
Tulang tungging
Bentuk
segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung
tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul
bertambah besar.
II. BAGIAN PANGGUL YANG LUNAK
Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk oleh :
1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
v Muskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
v Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccygeus dan septum anococcygeum
v Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrum dan os coccygis
2. Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
¨Terletak antara ke dua muskulus pubococcygeus
¨Berbentuk segitiga
b.Diafragma urogenitalis
Y Menutupi hiatus urogenitalis
Y Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
3. Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a. Bagian anal ; (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b. Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.
Ligamen-ligamen yang penting adalah :
- ligamen sakro-iliaka
- ligamen sakro-spinosum
- ligamen sakro-tuberosum
FUNGSI UMUM PANGGUL WANITA
1. Bagian keras panggul wanita
Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas
c. Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
PANGGUL KECIL (PELVIS MINOR)
Panggul
kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan
tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir
berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat
menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari 4 bidang
a. Pintu atas panggul
b. Bidang terluas panggul
c. Bidang tersempit panggul
d. Pintu bawah panggul
2. jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat :
« jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
« jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
« pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90°
« bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang tersempit
« pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
segita belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung belakangnya os sacrum
segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada symphisis pubis.
a. Pintu atas panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan di batasi oleh :
¨ Promontorium
¨ Sayap os sacrum
¨ Linea terminalis kanan kiri
¨ Pinggir atas symphisis pubis
Pada
pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran muka
belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan
ukuran serong (diameter obliqua).
Konjugata Vera
Panjang
sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya
dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang
konjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis pubis.
Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm. konjugata obstetrika yaitu ukuran
antara promontorium dengan tonjolan symphisis pubis.
Ukuran Melintang
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata vera, ukurannya12,5 cm-13,5 cm.
Ukuran Obliqua
Jarak
antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang
bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih
hidup. Ukuran normalnya ±13 cm.
b. Bidang terluas panggul
Merupakan
bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara
pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas
kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm,
ukuran melintang 12,5 cm.
c. Bidang sempit panggul
Bidang
ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi
tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang
kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm
dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari
PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang
sempit panggul
d. Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis
Segitiga
belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm
(tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang
10,5 cm jarak antara kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri, diameter
sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan
ukuran melintang.
UKURAN-UKURAN PANGGUL :
1. Distantia Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm
2. Distantia Kristarum
Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3. Konjugata Eksterna (Boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20 cm.
4. Ukuran Lingkar Panggul
Dari
pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior
superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang
sama, di pihak yang lain ukurannya ± 80-90 cm.
Inclinatio Pelvis
Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini sebesar 55°. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses persalinan.
Sumbu Panggul
Adalah
garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam
panggul berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit
diatas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP.
Bidang HODGE
Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul.
HODGE I = sama dengan PAP
HODGE II = sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis
HODGE III = sejajar Hodge I melalui spina ischiadika
HODGE IV = sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis
BENTUK PANGGUL
CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
1. panggul gynecoid
2. panggul android
3. panggul anthropoid
4. panggul platypelliod
SIKLUS HORMONAL
Pada
seorang wanita tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse
dan ovarium.
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon :
a. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
FSH
dalam jumlah besar ditemukan di urine wanita menopouse, pada gadis umur
11 th dan jumlah terus bertambah sampai dengan dewasa. FSH dibentuk
oleh sel b
(Basophil) dari lobus anterior Hypophise. Pembentukan FSH ini akan
berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup,
kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat menimbulkan beberapa folikel
primordial yang dapat berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf
yang membuat estrogen (yang menimbulkan proliferasi pada endometrium).
b. LH (Luteinizing Hormon)
Banyak
ditemukan pada wanita menopouse. LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan
terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, juga menyebabkan
penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen
dibentuk dalam jumlah cukup besar, maka akan menyebabkan pengurangan
FSH. Sedang produksi LH bertambah sehingga tercapai suatu rasio produksi
FSH & LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. Corpus luteum
berkembang dibawah pengaruh LH dan memproduki estrogen & progesteron
(menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuku-leku dan bersekresi)
c. Prolaktin (LTH= Luteo Tropic Hormon)
Ditemukan
pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita
hamil, laktasi dan post menopouse. Dibentuk oleh sel Alpha (acidophil)
dari lobus anterior hypophise. Fungsi hormon ini ialah untuk memulai dan
mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum. Hormon ini
keluarnya juga diatur dan dirangsang oleh pusat hypothalamus yang
menghasilkan gonadotropine releasing faktor dan prolactin inhibitory
hormon (PIH) yang menghambat produksi prolactin.
Hormon-hormon dari ovarium :
a. Estrogen
Terdiri
dari beberapa campuran yaitu oestriol, oestradiol, oestron. Diproduksi
dibawah pengaruh FSH, menjelang granula sel-sel theca (interna)
memperbanyak jumlahnya sampai proses kemunduran dari corpus luteum.
Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, pengaruhnya juga
lebih luas karena menyebabkan timbulnya tanda kelamin sekunder seperti
tumbuhnya buah dada, rambut kemaluan, rambut pada ketiak,dll serta
menambah kontraktilitas uterus. Hormon ini digunakan untuk mengatur
haid, untuk pengobatan menopouse, ada kalanya untuk memulai persalinan
misalnya kalau janin mati dalam kandungan, serotinus. Estrogen ini juga
berpengaruh pada produksi dari sekresi struktur epitel vagina, mendorong
pertumbuhan dari basil doderlein (untuk keasaman vagina)
b. Progesteron
Dibentuk
oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Seperti
estrogen, progesteron dapat diisolir kecuali dari plasenta, juga dari
glandula supra renalis dan darah vena ovarica. Kadar pregnandiol
(metabolit dari progesteron dalam urine). Yang tertinggi dijumpai hari
ke 20 & 21 setelah menstruasi dan berkurang sampai 2 hari sebelum
menstruasi. Pengaruh dari hormon ini terutama pada alat-alat reproduksi
terutama uterus dan mammae.
Pengaruh terhadap uterus :
1. Endometrium
akan bersekresi kelenjarnya, semakin panjang berkelok-kelok seperti
cork screw, sehingga tebal, oedematus, lembut mudah untuk nidasi. Dalam
fase ini endometrium terdapat timbunan glikogen à untuk makanan telur dan mempertahankan kehamilan .
2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.
3. Pengaruh
terhadap mammae : menyebabkan pertumbuhan dari sel-sel acini dan lobuli
glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir selama
kehamilan.
c. Relaxin
Hormon
ini maksimum jumlahnya pada 38-42 minggu kehamilan, relaxin ini
berpengaruh pada pengenduran panggul, kelembutan serviks, mendorong
uterus untuk berkontraksi.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA
Fisiologi
alat reproduksi wanita merupakan sistem yang kompleks. Pada saat
pubertas umur sekitar 13-16 th, dimulai pertumbuhan folikel primordial
ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen dan akhirnya terjadi
pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche. Pada usia
17-18 th menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang
berlangsung ±2-3
hari disertai dengan ovulasi, sebagai pertanda kematangan alat
reproduksi wanita. Sejak saat itu wanita memasuki masa reproduksi aktif
sampai mencapai mati haid pada umur ±50 th.
Kejadian menarche dan menstruasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempunyai sistem tersendiri, yaitu :
1. sistem susunan saraf pusat dengan panca inderanya.
2. sistem hormonal : aksis hypothalamo-hypofisis-ovarial.
3. perubahan yang terjadi pada ovarium.
4. perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir.
5. rangsang estrogen dan progesteron pada pancaindera, langsung pada hypothalamus, dan melalui perubahan emosi.
1. Sistem susunan saraf pusat
Semakin
dewasa umur wanita semakin besar pengaruh rangsangan ddan emosi
terhadap hypothalamus, sehingga mengeluarkan sekret (cairan)
neurohormonal menuju hypofisis melalui sistem portal, serta mempengaruhi
lobus anterior hypofisis.
2. Sistem hormonal : aksis hypothalamo-hypofisis-ovarial.
Hambatan
rangsangan panca indera menuju hypothalamus melalui nukleus Amygdale
(inhibitor pubertas) dan rangsang emosi secara langsung pada
hypothalamus makin lama makin berkurang, sehingga mengeluarkan sekret
(cairan) neurohormonal menuju hypofisis melalui sistem portal, serta
mempengaruhi lobus hypofisis guna mengeluarkan : hypofisis gonadotropin dalam bentuk FSH dan LH untuk selanjutnya mempengaruhi ovarium.
Untuk
dapat saling mempengaruhi maka sistem hypothalamus, hypofisis, dan
ovarium merupakan satu kesatuan. Hypofisis dianggap sebagai mother of gland
yang mampu memberikan rangsangan pada kelenjar dalam tubuh seperti
kelenjar thyroid, suprarenal, paratyriod dan pancreas. Semua kelenjar
tsb bersama-sama dapat menumbuhkan perkembangan tubuh wanita menjadi
dewasa.
3. Perubahan yang terjadi pada ovarium.
Dalam
siklus reproduksi aktif sebanyak 400 buah folikel yang akan mengalami
perubahan dan sebagian besar mengalami obliterasi menjadi korpus
albikantes. Rangsang gonadotropin hypofisis FSH menyebabkan sel
granulosa yang berada disekitar flikel primordial berkembang.
Pertumbuhan sel granulosa demikian rupa sehingga bagian dalamnya membentuk rongga yang berisi cairan liquor folliculi
yang mengandung hormon estrogen. Ovum terdesak ke tepi dan disangga ke
dinding folikel oleh cumulus oophorus. Ovum dipisahkan dengan sel
granulosa oleh zona pelusida.
Pertumbuhan
dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk
folikel de graaf yang dindingnya menuju dinding ovarium. Pada puncak
pertumbuhan folikel de graaf, permukaannya mengalami nekrobiotik dan
devaskularisasi, sehingga tipis dan bebas dari jaringan ikat dan
pembuluh darah. Pengaruh tekanan liquor folikuli dan LH yang makin
meningkat dan berfluktuasi, terjadilah “ovulasi” yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba fallopii.
Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism.
Ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan
folikuli, peristaltik tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena
gerakan silianya. Setelah terjadi proses ovulasi folikel de graaf
menjadi korpus rubrum dan selanjutnya korpus lutum.
4. Perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir.
Uterus
dengan lapisan endometriumnya merupakan organ akhir proses siklus
menstruasi, dimana hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi
pertumbuhannya. Selama pertumbuhan dan perkembangan, folikel primordial
mengeluarkan hormon estrogen yang mempengaruhi endometrium ke dalam
proses proliferasi sejak akhir menstruasi sampai terjadi ovulasi.
Korpus
rubrum –yang segera menjadi korpus luteum—mengeluarkan hormon estrogen
dan progesteron yang makin lama makin tinggi kadarnya. Umur korpus
luteum sekitar 8 hari dan selanjutnya akan mengalami regresi sehingga
pengeluaran hormon semakinh berkurang dan berhenti, yang berakibat
vasokontriksi pembuluh darah dan segera diikuti vasodilatasi. Situasi
demikian menyebabkan pelepasan lapisan endometrium dalam bentuk serpihan
dan perdarahannya disebut menstruasi.
Menstruasi terjadi dalam 4 fase :
a. Stadium menstruasi/desquamasi
¨ Berlangsung sekitar 3-5 hari
¨ Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan
¨ Tertinggal lapisan stratum basalis 0,5 mm
¨ Jumlah perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak fermen.
¨ Bila terdapat gumpalan darah, menunjukkan perdarahan menstruasi banyak.
b. Stadium regenerasi/post menstrum
Stadium
ini dimulai pada hari ke-4 menstruasi, dimana luka bekas desquamasi
endometrium tertutup kembali oleh epitel selaput lendir
endometrium,tebalnya ± 0,5 mm. sel basalis mulai berkembang, mengalami mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh kembali.
c. Stadium proliferasi/inter menstrum
Stadium
ini lapisan endometrium pertumbuhan kelenjarnya lebih cepat dari
jaringan ikatnya sehingga berkelok-kelok. Lapisan atasnya tempat saluran
kelenjar tampaknya lebih kompak disebut stratum kompakta. Sedang
lapisan yang mengandung kelenjar yang berkelok menjadi lebih longgar
disebut stratum spongiosa. Stadium ini berlangsung sejak hari ke-5
sampai 14, dan tebal endometrium 3,5 cm.
d. Stadium pramenstruasi/sekresi
Stadium
ini endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan sejak saat ovulasi
korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi endometrium ke dalam fase sekresi. Tebal endometrium tetap,
hanya kelenjarnya berkelok-kelok dan mengeluarkan sekret. Disamping itu
sel endometrium mengandung banyak glikogen,kapur, protein, air dan
mineral sehingga siap untuk menerima implantasi dan memberikan nutrisi
pada zygot. Berlangsung sejak hari ke-14 sampai 28.
5. Rangsang estrogen dan progesteron pada pancaindera, langsung pada hypothalamus, dan melalui perubahan emosi.
OVULASI (pengeluaran sel telur)
Ovulasi
biasanya terjadi kira-kira 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang,
dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan, indung telur akan
mengeluarkan ovum, setiap kali satu dari ovarium kanan dan lain kali
dari ovarium kiri. Cara menentukan adanya ovulasi :
« Biopsi endometrium
« Suhu basal badan
« Sitologi vaginal
« Getah serviks
« pH getah vagina
« Endoskopi
Setelah
ovulasi sel-sel granulosa dari dinding folikel mengalami perubahan dan
mengandung zat warna yang kuning disebut lutein sehingga folikel yang
berubah menjadi butir telur yang kuning disebut korpus luteum yang
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Bila terjadi konsepsi
korpus luteum menjadi korpus luteum graviditatum dan bila tak ada
konsepsi menjadi korpus luteum menstruationum.
F Korpus luteum menstruationum
Masa hidup ±
8 hari, setelah itu terjadi degenerasi dan menjadi korpus albikans yang
berwarna putih. Dengan terbentuknya korpus albikans maka pembentukan
hormon estrogen dan progesteron mulai berkurang malahan berhenti sama
sekali. Hal ini mengakibatkan ischemia dan necrose endometrium yang
kemudian disusul dengan menstruasi.
F Korpus luteum graviditatum
Bila
terjadi konsepsi, sel telur yang telah dibuahi tersebut berjalan ke
kavum uteri dan sesampainya di dalam kavum uteri menenemkan diri di
dalam endometrium atau nidasi. Sel telur yang telah dibuahi (zygot)
mengeluarkan hormon-hormon sehingga korpus albikans tetap tumbuh menjadi
lebih besar dan disebut korpus luteum graviditatum yang tetap hidup
sampai bulan ke-4 kehamilan, setelah itu faalnya digantikan oleh
plasenta. Karena korpus luteum tidak mati, maka progesteron dan estrogen
terus terbentuk, dengan demikian endometrium tidak nekrosis tetapi
malah tumbuh menjadi tebal dan berubah menjadi decidua. Hal inilah yang
menyebabkan seorang wanita tidak haid selama kehamilan berlangsung.
KONSEPSI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi)
yang ditangkap oleh umbai – umbai (fimbrai) dan masuk ke dalam sel
telur. Waktu parsetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta – juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi
dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Sekitar sel telur banyak
berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat – yang
melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ). Ovum yang telah
dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba
menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya
bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi)
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira – kira enam sampai
tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat – zat makanan bagi mudigah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge.
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :
a) BBL = 750.000
b) Umur 6 – 15 = 439.000
c) Umur 16 – 25 tahun = 159.000
d) Umur 26 – 35 tahun = 59.000
e) Umur 35 – 45 tahun = 39.000
f) Masa menopause = semua hilang
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) :
a) Oogonia
b) Oosit pertama (primary oocyte)
c) Primary ovarian follicle
d) Liquar folliculi
e) Pematangan pertama ovum
f) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma
bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira – kira sepuluh kali bagian kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal
dari sel – sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki – laki lahir,
jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa
akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel – sel interstial
leyding. Sel – sel spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan
terjadilah spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis)
a) Spermatogonium (membelah dua)
b) Spermatosit pertama (membelah dua)
c) Spermatosit kedua (membelah dua)
d) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e) Spermatozoa (sperma)
3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)
Pembuahan
adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di
tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas
sampai empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi
(peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat
ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih seratus
sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian
atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju
tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
Hanya
satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi
zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain.
Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot,
yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin
akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi perempuan dan xy zigot
menurunkan bayi laki – laki.
Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga
hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah
rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi
tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
4. Nidasi
Nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga
rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung sel – sel desidua yaitu sel – sel
besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah
sebabnya kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan
atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah
terjadi , dimulailah diferensiasi sel – sel blastula. Sel lebih kecil
yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac
sedangkan sel – sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk
ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional
plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel
– sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik
(chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas
tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan
sinsitio trofoblas (sebelah luar)
Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang –
cabang dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan
desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang
disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon chorionic gonadotropin
5. Plasentasi
Pertumbuhan
dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh hormon
terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa
rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
a) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasentater bentuk.
b) Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi .
c) Desidua vera (parietalis)
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1. Minggu 0
Perkembangan janin
Sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke dalam uterus menempel sekitar hari ke 11.
2. Minggu ke empat atau bulan ke satu
a. Perkembangan janin
Dari
diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang kemudian akan
menjadi tulang belakang, otak dan saraf tulang belakang. Jantung,
sirkulasi darah dan saluran pencernaan terbentuk. Embrio kurang dari
0.64 cm.
b. Perubahan – perubahan maternal
Ibu
terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar. Kelelahan
yang kronis (menetap) dan sering kencing mulai terjadi dan berlangsung
selama 3 bulan berikutnya HCG ada di dalam urine dan serum 9 hari.
3. Minggu ke delapan atau bulan ke dua
a. Perkembangan janin
Perkembangan
cepat. Jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk dengan
baik. Perut muka dan bagian utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk
dari lipatan kulit tulang dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit.
b. Perubahan – perubahan maternal
Mual
muntah atau morning sicknes. Mungkin terjadi sampai usia kehamilan 12
minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda – tanda
hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi. Leukorrhea meningkat. Ibu
mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan
belum terlihat nyata.
4. Minggu ke dua belas atau bulan ke tiga
a. Perkambangan janin
Embrio
menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.
Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh barkembang. Gerakan
pertama dimulai selama minggu ke 12. jenis kelamin dapat diketahui.
Ginjal memproduksi urine.
b. Perubahan perubahan maternal
Tanda
Chadwick muncul. Uterus naik diatas simpisis pubis. Kontraksi braxton
hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama kehamilan. potensial
untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama
kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1- 2 kg selama trimester
pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon.
5. Minggu ke enam belas atau bulan ke empat
a. Perkembangan janin
Sistem
muskuloskeletal sudah matang. System syaraf mulai melaksanakan kontrol.
Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam.
Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat
janin sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan
Doppler. Pancreas memproduksi insulin.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus
berada di tengah antara simpisis dan pasti berat ibu bertambah 0,4-0,5
kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin mempunyai lebih banyak
energi. Diameter biparietal dapat diukur dengan ultrasound. Sekresi
vagina meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, iritasi / berbau
busuk). Pakaian ibu menjadi ketat. Tekanan pada kandung kemih dan sering
kencing berkurang.
6. Minggu ke dua puluh atau bulan ke lima
a. Perkembangan janin
Verniks
melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.
Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang
teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung
ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin
terjadi, terutama jika posisi berubah secara mendadak. Verises pembuluh
darah mungkin mulai terjadi. Ibu merasakan gerakan janin. Areola
bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki
mungkin ada. Konstipasi mungkin dialami.
7. Minggu ke dua empat atau bulan ke enam
a. Perkembangan janin
Kerangka
berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang meningkatkan
aktifitasnya. Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus
diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin mulai terjadi.
Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarium, chloasma, linea nigra,
dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin mengalami gatal-gatal pada
abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang.
8. Minggu ke dua delapan atau bulan ketujuh
a. Perkembangan janin
Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. “Surfactant” terbentuk di dalam paru – paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir.
b. Perubahan – perubahan maternal
Fundus
berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Hemorrhoid mungkin
terjadi. Pernafasan dada menggantikan pernafasan perut. Garis bentuk
janin dapat dipalpasi. Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin
sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.
9. Minggu ke tiga puluh dua atau bulan ke delapan
a. Perkembangan janin
Simpanan
lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi
setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38 – 43 cm. Mulai menyimpan zat besi,
kalsium, dan fosfor.
b. Perubahan – perubahan maternal
Fundus mencapai prosesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.
10. Minggu ke tiga puluh delapan atau ke sembilan
a. Perkembangan janin
Seluruh
uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar
banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan
kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system kekebalan bayi bekerja
sendiri.
b. Perubahan – perubahan maternal
Penurunan
bayi ke dalam pelvic atau panggul ibu (lightening). Plasenta setebal
hampir empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5 – 0,6.
ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi final yang
meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat. Braxton hicks
meningkat karena serviks dan segman bawah rahim disiapkan untuk
persalinan.
STRUKTUR & FUNGSI AMNION
• Amnion adalah selaput yg membatasi rongga amnion yg berisi cairan jernih seperti air yang sebagian dihasilkan oleh sel2 amnion.
• Volume
air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1.000-1.500 cc, warna putih
keruh, bau amis, berasa manis, reaksi agak alkalis dgn BJ 1,008
• Komposisi
terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin,
sel2 epithel, rambut lanugo, verniks caseosa & garam organik
Fungsi :
• Untuk proteksi janin
• Mencegah pelekatan janin dengan amnion
• Agar janin dapat bergerak bebas
• Regulasi terhadap panas & perubahan suhu
• Meratakan tekanan intra uterin & membersihkan jalan lahir ketika ketuban pecah
• Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dengan perputaran cepat kira2 350-500 cc
• Memberikan ruang gerak pada janin
• Meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga serviks membuka
• Mencegah timbulnya iritasi pada rahim
STRUKTUR, FUNGSI & SIRKULASI TALI PUSAT
• Merupakan penghubung antara plasenta dengan janin
• Terdapat 2 pembuluh darah arteri dan vena umbilicalis yang terbungkus jelly wharton dgn panjang 30-100 cm, Æ 1-2 cm,insersi normal di tengah plasenta
Fungsi :
1. Alirkan nutrisi dr ibu ke janin melalui vena umbilicalis.
2. Alirkan sisa metabolisme janin ke peredaran darah ibu melalui
arteri umbilicalis.
3. Memberikan kesempatan janin bergerak bebas dalam
cairan amnion.
STRUKTUR, FUNGSI & SIRKULASI PLASENTA
• Bentuk seperti piringan datar atau bundar dengan berat 500 gr, Æ 20 cm, tebal 2,5 cm.
• Terdapat 2 permukaan :
1. Maternal
Warna merah tua, permukaan kasar
dan tampak beralur, t’dpt 15-20 kotiledon
2. Fetal
Warna putih kekuningan, permukaan licin &
diliputi lap amnisium, tekanan tali pusat.
Fungsi :
• sbg usus à mengambil ma/ à temp. pertukaran zat
• sbg paru2 à mengeluarkan CO2 & mengambil O2.à pertukaran gas
• sbg ginjal à mengeluarkan zat racun à sbg barier /antibodi
• sbg kelj. buntu à hormon : estrogen + progest, HCG dll
SIRKULASI PLASENTA
• Foramen Ovale
• Ductus Arteriosus botalli
• Arteri Umbilikalis lateralis
• Duktus Venosus arantii
SIRKULASI DARAH FETUS
• Berbeda
dengan orang dewasa ketika paru - paru janin belum berkembang sehingga
O2 diambil melalui plasenta sehingga ditentukan oleh faktor2 :
1. Foramen ovale antara kedua atrium
2. Duktus arteriosus Bothali antara pulmonalis dengan
aorta
3. Duktus venosus arantii di dlm hepar menuju
vena kava inferior
5. Umbilicalis terdapat vena dan 2 arteri umbilicalis
MENENTUKAN TAKSIRAN PERSALINAN
• Dgn metode kalender à Rumus Naegle : + 7 hr, - 3 bln, + 1 th
• Dipakai bl haid teratur
• Rumus tdk bisa digunakan jika :
a. Ibu dengan riwayat haid tidak teratur
b. Bumil, saat menyusui & blm menstruasi
c. Bumil post KB pil belum haid lagi
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
• Dihitung sejak HPMT sampai sekarang.
• Bln Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktobr, Desemb. t/d 31 hari, yang lain tidak.
Dihitung dari gerakan anak pertama yang pada umumnya dirasakan pada usia kehamilan 20 mg
Dihitung dari saat denyut jantung janin mulai dapat didengar baik menggunakan leanec ( 20 mg) maupun dopler ( 16 mg)
PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA IBU HAMIL
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil antara lain
1. Uterus
a. Ukuran
Untuk
akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut – serabut kolagennya menjadi
higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup
bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
c. Bentuk dan Konsistensi
Pada
bulan – bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah alpokat. Pada
kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan bujur telur.
Rahim yang kira – kira sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan
sebesar telur bebek dan kehamilan tiga bulan sebesar telur angsa. Pada
minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bila diraba terasa lebih panjang sehingga bila diraba
terasa lebih lunak (soft) disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima
bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa
tipis, karena itu bagian – bagian janin dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim.
d. Posisi Rahim
1) Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
2) Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
3) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
4) Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak – anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
f. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
1) Pada
kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana
desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu.
Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan simphisis dan pusat.
Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
2) Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di bawah pusat.
3) Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi pusat.
4) Pada
kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2 – 3 jari di atas
pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur tinggi fundus uteri dari
simpisis adalah 26,7 cm diatas simpisis.
5) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di bawah processus xiphoideus.
6) Pada
kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama dengan 8 bulan
tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan
processus xiphoideus.
2. Serviks uteri
Serviks
bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livide disebut tanda Chadwick.
3. Ovarium (indung telur)
Ovulasi
terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone (kira –
kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar
relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam
trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat hipervaskularisasi,
vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick.
5. Dinding Perut (Abdominal Well)
Pembesaran
rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik
di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea
alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
6. Mammae
Selama
kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba noduli –
noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau
diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesterone dan somatomamotropin.
a) Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, antara lain:
(1) Estrogen, berfungsi :
(a) Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
(b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin besar.
(c) Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
(2) Progesteron, berfungsi :
(a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
(b) Menambah sel asinus.
(3) Somatomamotropin, berfungsi :
(a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin.
(b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
b) Perubahan payudara pada ibu hamil
(1) Payudara menjadi lebih besar
(2) Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
(3) Glandula Montgomery makin tampak menonjol dipermukaan areola mamae.
(4) Pada
kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar cairan putih jernih
(kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
(5) Pengeluaran ASI belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone).
(6) Setelah
persalinan , dengan dilahirkannya plasenta pengaruh estrogen,
progesterone dan somotomammotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga
prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.
7. Sirkulasi darah
a) Volume darah
Volume
dan darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir
trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 25 %
dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung
(cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat
hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang
menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio
kordis. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup
bulan.
b) Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena dalam batas –
batas normal. Pada ekstremitas atas dan bawah cenderung naik setelah
akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata – ratanya 84
kali permenit
c) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu – minggu terakhir kehamilan.
8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang
tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu
bernafas dada (thoracic breathing).
9. Saluran pencernaan
Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat
kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot – otot traktus
digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus – usus. Hal ini mungkin baik
untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai
pada bulan – bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya
terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness. Emesis, bila
terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan disebut hiperemesis
gravidarum, keadaan ini patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada biasa. Bila terlampau banyak, inipun menjadi patologik.
10. Traktus urinarius
Pada
bulan – bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah
pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan
kiri membesar karena pengaruh progesterone. Akan tetapi ureter kanan
lebih membesar daripada ureter kiri karena mengalami lebih banyak
tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan olehkarena
uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerak
lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon
dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada
ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai hidroureter dekstra dan
pielitis dekstra. Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula
poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai
69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat
dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan.
11. Kulit
Pada
kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone
(MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang – kadang terdapat
deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai cloasma
gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama
juga di areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah – olah
retak – retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru – biruan
disebut striae livide. Setelah partus striae livide ini berubah warnanya
menjadi putih dan disebut striae albikantes. Pada seorang multigravida
sering tampak striae livide bersama striae albikantes.
12. Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
a) Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b) Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh
13. Metabolisme
Umumnya
kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil
perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
a) Tingkat metabolic basal(basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b) Keseimbangan asam –alkali (acic base balance) sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali:
(1) Wanita tidak hamil :155 mEg/liter
(2) Wanita hamil : 145 mEg/liter
(3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEg/liter
(4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEg/ liter
c) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus,alat kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
d) Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing,
dan kadang kala dijumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada
diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak
terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon
adrenal 17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.
e) Metabolisme
lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih
per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan
lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
f) Metabolisme mineral
(1) Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30 – 40 gram.
(2) Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
(3) Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg, atau 30-50 mg sehari.
(4) Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g) Berat
badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan berat badan
yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil pre-eklamasi dan
eklamsi) kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh :
(1) Janin , uri, air ketuban, uterus.
(2) Payudara,kenaikan volume darah,lemak, protein,dan retensi air.
h) Kebutuhan
kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang dibutuhkan
untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang,khususnya sesudah
kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori.
i) Wanita
hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak
protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat
besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan
roboransia yang berisi mineral dan vitamin. ( Rustam Muchtar, 1998 :
39-40 )
14. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh
dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah :
a) Peregangan otot - otot
b) Pelunakan ligamen - ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut adalah :
a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
b) Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
c) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian bermasalah
yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan . Oleh karena
itu masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan :
a) Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b) Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-benda ( dan memar biru ) dan kehilangan keseimbangan ( lalu jatuh ).
B. PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Selama
ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dan karena menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkanya . Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau
terjadi masalah dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia
kehilangan kecantikanya bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan-perubahan
tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan
memperhatikan keprihatinan, kehamilan, ketakutan , dan pertanyaannya.
1. Trimester pertama (1-3 bln)
Segera
setelah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen dalam kehamilan
akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada
pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya pada
awal kehamilanya ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tenda-tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukanya kepada orang lain / dirahasiakanya.
Hasrat
untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester pertama ini
berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang lebih
tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini,
keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka
dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan
merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex. Libido
sangat dipengaruhi oleh kelelahan ,rasa mual ,pembesaran payudara,
keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari
proses kehamilan pada trimester pertama.
Reaksi
pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah
adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang ayah
dan mencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan
sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari
hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Adapula pria yang
hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping
respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan
ini dan menerimanya.
2. Trimester Ke dua ( 4 – 6 bulan )
Trimester
kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil
sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
Ibu
merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau
keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan
fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilannya.
3. Trimester Ke tiga (7 – 9 bulan)
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang – kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa
khawatir atau takut kalau – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak
ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan
dilahirkannya dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan sudah dipilih.
Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
orang tua. Keluarga mulai menduga – duga tentang jenis kelamin bayinya (
apakah laki – laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka
mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya.
Berat
badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan
tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran
diri ( konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai,
merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran sang bayi ).
DAFTAR PUSTAKA
Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddart. Edisi 8. Volume 2, Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Wulanda Ayu, F. 2001. Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar